Pada hari Selasa 4 April 2023, BPBD Wonogiri bersama mahasiswa praktek Universitas Aisiyah Surakarta melakukan kegiatan survey alat EWS (Early Warning System), di Lingkungan Sukorejo kecamatan Wonogiri kabupaten Wonogiri. Survey ini dilaksanakan untuk pengecekan alat EWS apakah masih berfungsi dengan baik untuk mendeteksi luapan air sungai dibantaran dusun disaat ada hujan lebat atau luapan air dari sungan bengawan Solo. Survey ini juga menelusuri bantaran sungai dan tempat-tempat yang pernah terendam air disaat banjir, survey ini juga mengedukasi masyarakat setempat tentang kesiapsiagaan bencana banjir ditemani anggota BPBD wonogiri tujuannya agar masyarakat tahu penting sikap kesiapsiagaan bencana dan juga menjaga kebersihan lingkungan. Dikarenakan masyakat Lingkungan Sukorejo kurang mengetahui pentingnya kebersihan sungai dan masih membuang sampah disungai.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri memasang alat deteksi dini atau early warning system (EWS) banjir bersirene di wilayah langganan banjir akibat luapan sungai di Kelurahan Giritirto Kecamatan Wonogiri. Banjir tersebut disebabkan karena intensitas hujan deras yang terjadi dibeberapa daerah di Wonogiri sehingga debit di sejumlah sungai di Wonogiri naik, menyebabkan luapan air sungai melebihi kapasitas sungai.
Menurut warga Giritirto sudah mengalokasi satu alat untuk mendeteksi ketinggian air, sehingga bisa memanfaatkan kesiapsiagaan agar dapat mengantisipasi dan meminimalisasi bencana banjir. Early Warning System (EWS) dialokasikan untuk mendeteksi dini tinggi muka air agar bisa mendeteksi dini bencana banjir di Lingkungan Sukorejo .
Ada 3 kriteria ancaman yang ditunjukkan melalui warna bar di EWS yang terpasang di Lingkungan Sukorejo. Ketika ketinggian air sungai sudah mencapai warna kuning atau level I berarti status waspada. Pada kondisi itu air sungai sudah meluap ke sawah. Tim siaga bencana memberi peringatan kepada warga dengan menekan tombol kuning untuk membunyikan sirene.
Saat ketinggian air sudah mencapai warna oranye atau level II berarti status siaga. Pada kondisi tersebut luapan air sungai sudah masuk perkarangan rumah salah satu warga terdekat dengan ketinggian 5 cm – 10 cm. Tim bencana memberi peringatan dengan menekan tombol warna oranye.
Ancaman tertinggi adalah status awas atau level III, yakni saat ketinggian air mencapai warna merah. Pada kondisi tersebut air sudah masuk rumah dengan ketinggian 10 cm – 15 cm atau setinggi betis orang dewasa dalam waktu 10 menit. Tim siaga bencana memberi peringatan dengan menekan tombol warna merah.