Selasa, 27 Juni 2023, mahasiswa ‘Aisyiyah Surakarta yang melakukan kegiatan Profesi Ners periode 3 didampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri mengunjungi Desa Sendang Kecamatan Wonogiri untuk melakukan pembelajaran tentang desa tangguh bencana. Menurut Bp. Bambang, selaku ketua Destana Sendang menjelaskan bahwa awal mula terbentuknya Destana Sendang dikarenakan pada tahun 2018 mengalami bencana yang berpotensi tinggi.
Tahun 2019 terbentuklah Destana yang berada di Desa Sendang yang diapit oleh 2 kecamatan yaitu Kecamatan Wuryantoro berada disebelah Selatan dan Kecamatan Selogiri disebelah selatan. Desa Sendang tersebut mengalami 2 bencana yaitu tanah longsor dan angin puting beliung yang terjadi pada tahun 2018.
Sesuai Perka BNPB tentang Desa Tangguh Bencana Desa Tangguh Bencana (Destana) adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan (Perka BNPB No.1 Tahun 2012). Kemampuan ini diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas untuk pemulihan pascabencana. Dalam Destana, masyarakat terlibat aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi risiko-risiko bencana yang ada di wilayah mereka, terutama dengan memanfaatkan sumber daya lokal demi menjamin keberkelanjutan.
Tujuan khusus pengembangan Destana ini adalah untuk melindungi masyarakat di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak merugikan bencana, meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana, meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi PRB, meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi PRB, dan meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pihak pemerintah daerah, lembaga usaha, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyakarat (LSM), organisasi masyarakat, dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli.