Senin 24 Juli 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri melaksanakan kegiatan pelatihan pencegahan mitigasi bencana bagi penyandang disabilitas. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB didampingi oleh ibu Sri Maryati selaku Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan dan Bapak Heri selaku staf pencegahan dan kesiapsiagaan. Kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 30 peserta penyandang disabilitas. Dalam kegiatan tersebut juga didampingi mahasiswa magang dari Universitas ‘Aisyiyah Surakarta Profesi Ners periode 4 (03 Juli-29 Juli 2023) yang turut serta membantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dalam rangka pengurangan resiko bencana perlu adanya langkah-langkah konkrit yang lebih strategis dan pihak pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri mengupayakan langkah-langkah kesiapsiagan dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi.
Pelatihan yang dikhususkan bagi para relawan penyanang disabilitas (REDIFA) dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas para relawan penyandang disabilitas dalam upaya untuk mendapatkan perlindungan dari perlakuan yang tidak manusiawi, penyiksaan, eksploitas, kekerasan dan perlakuan semena-mena serta mendapatkan penghormatan atas integritas mental dan fisiknya berdasarkan prinsip kesamaan hak, termasuk memperoleh pelayanan sosial dalam rangka kemandirian.
Dalam meningkatkan kesadaran & kesepahaman pentingnya membangun ketangguhan bencana diawali dari diri kita sendiri guna terwujudnya pengurangan risiko bencana, Unit Layanan Inklusi Disabilitas (LIDI) Penanggulangan Bencana Kab Wonogiri dan dukungan fasilitasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kesiapsigaan Bencana bagi Penyandang Disabilitas setiap 1 tahun sekali untuk mewujudkan sikap Tangguh Bencana. ‘’Penyandang Disabilitas termasuk salah satu potensi rawan bencana sehingga diperlukan pendampingan dan upaya peningkatan kemandirian agar secara individu dapat menyelamatkan dirinya dari dampak bencana yang timbul‘’ jelas bapak Trias Budiono.
Bapak simun selaku pengisi acara dari penyandang disabilitas menyampaikan tentang apa itu bencana, jenis bencana, fase bencana, dampak terjadinya bencana dan lainnya. Bapak simun juga menampilkan video tentang mitigasi bencana gempa bumi. Video tersebut berisikan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi yaitu tidak panik dan tetap tenang, segera keluar dari bangunan, gunakan tangga darurat jangan, berlindung dibawah meja, apabila didalam ruangan jauhi kaca atau benda yang mudah runtuh, apabila berada diluar atau area terbuka jauhi pohon, reklame, tiang listrik atau benda yang mudah rubuh, apabila didalam mobil segera berhenti dikiri bahu jalan atau mencari tempat aman, apabila berada di pantai segeralah menjauh dan pergi ketempat yang lebih tinggi karena resiko terjadinya tsunami atau gempa susulan, dan apabila berada di pegunungan hindari daerah yang memiliki potensi longsor upayakan mencari tempat yang aman.
Akhir kegiatan semua peserta mengikuti Simulasi Bencana yang dipimpin oleh bapak Heri selaku staf pencegahan dan kesiapsiagan bencana.


